Sports Medicine Injury & Recovery Center

Cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL)

Robekan sebagian atau robekan total pada salah satu ligamen terkuat sendi lutut yang  berfungsi menjaga stabilitas lutut. Cedera ACL kerap terjadi pada aktivitas olahraga yang melakukan gerakan berhenti atau perubahan arah secara tiba-tiba, lompat dan mendarat seperti sepak bola, basket, dan futsal.

Gejala:

• Terdengar bunyi “pop” saat cedera ACL terjadi ketika berolahraga
• Setelahnya lutut akan terlihat bengkak, terasa tidak stabil
• Lutut juga akan terasa sangat nyeri saat dipakai untuk menumpu beban tubuh
• Lutut tidak bisa digerakan dan terasa terkunci

Penanganan yang disarankan: 

Tindakan bedah minimal invasive arthroscopy untuk mengganti ligamen ACL yang putus total, dilanjutkan dengan fisioterapis dengan penggunaan modalitas TENS, Ultrasound, dan Cryotherapy untuk mengurangi nyeri kemudian dilanjutkan dengan exercise untuk penguatan otot-otot di sekitar lutut 

Cedera Posterior Cruciate Ligament (PCL)

Robekan sebagian atau robekan total pada salah satu ligamen terkuat sendi lutut yang  berfungsi menjaga stabilitas lutut bagian belakang. Cedera PCL adalah kondisi yang terjadi ketika tulang kering terbentur keras atau ketika jatuh dengan posisi berlutut/menekuk, seperti sepak bola, basket, dan futsal. Kondisi ini biasanya dibarengi dengan cedera ACL.

Gejala:

• Terdengar bunyi “pop” saat cedera PCL terjadi ketika berolahraga
• Setelahnya lutut akan terlihat bengkak, terasa tidak stabil
• Lutut juga akan terasa sangat nyeri saat dipakai untuk menumpu beban tubuh
• Lutut terasa longgar seperti hendak lepas

Penanganan yang disarankan: 

Tindakan bedah minimal invasive arthroscopy untuk mengganti ligamen PCL yang putus total, dilanjutkan dengan fisioterapis dengan penggunaan modalitas TENS, Ultrasound, dan Cryotherapy untuk mengurangi nyeri kemudian dilanjutkan dengan exercise untuk penguatan otot-otot di sekitar lutut.

Cedera Medial Collateral Ligament (MCL)

Robekan sebagian atau robekan total pada salah satu ligamen terkuat sendi lutut bagian dalam (medial). Cedera MCL terjadi karena tekanan pada bagian luar lutut. Desakan ini menyebabkan bagian luar lutut tertekuk dan bagian dalam teregang terlalu jauh. Hal ini sering terjadi pada aktivitas olahraga yang melakukan gerakan berhenti atau perubahan arah secara tiba-tiba, lompat dan mendarat seperti sepak bola, basket, dan futsal.

Gejala:

• Gerakan lutut melemah dan sulit digerakkan
• Setelahnya lutut akan terlihat bengkak, terasa tidak stabil
• Lutut juga akan terasa sangat nyeri saat dipakai untuk menumpu beban tubuh
• Lutut tidak bisa digerakkan dan terasa terkunci

Penanganan yang disarankan: 

Tindakan bedah minimal invasive arthroscopy untuk mengganti ligamen MCL yang putus total.  Kemudian dilanjutkan dengan fisioterapi dengan penggunaan modalitas TENS, Ultrasound, dan Cryotherapy untuk mengurangi nyeri dan exercise untuk penguatan otot-otot di sekitar lutut.

Cedera Lateral Collateral Ligament (LCL)

Robekan sebagian atau robekan total pada salah satu ligamen terkuat sendi lutut bagian luar (lateral) yang berfungsi menjaga stabilitas lutut bagian luar. Cedera LCL terjadi karena tekanan pada bagian dalam lutut. Tekanan ini menyebabkan bagian dalam lutut tertekuk dan bagian luar teregang terlalu jauh. Kondisi ini sering terjadi pada aktivitas olahraga yang melakukan gerakan berhenti atau perubahan arah secara tiba-tiba, lompat dan mendarat, seperti sepak bola, basket, dan futsal.

Gejala:

• Gerakan lutut melemah dan sulit digerakkan
• Setelahnya lutut akan terlihat bengkak, terasa tidak stabil
• Lutut juga akan terasa sangat nyeri saat dipakai untuk menumpu beban tubuh
• Lutut tidak bisa digerakkan dan terasa terkunci

Penanganan yang disarankan: 

• Tindakan bedah minimal invasive arthroscopy untuk memperbaiki jaringan LCL rusak. Kemudian dilanjutkan dengan fisioterapi dengan penggunaan modalitas TENS, Ultrasound, dan Cryotherapy untuk mengurangi nyeri dan exercise untuk penguatan otot-otot di sekitar lutut

Robekan Meniskus

Meniskus merupakan bagian tulang rawan yang berada di atas tulang kering (tibia). Cedera meniskus adalah robekan pada tulang rawan (bantalan) lutut tersebut. Luka di bagian meniskus dapat terasa sakit dan sulit/tidak dapat bergerak karena lutut akan membengkak serta sulit digerakkan. Cedera ini sering terjadi pada aktivitas olahraga yang melakukan gerakan berhenti atau perubahan arah secara tiba-tiba, lompat dan mendarat, seperti sepak bola, basket, dan futsal.

Gejala:

• Gerakan lutut terasa sakit (saat ditekuk dan diluruskan)
• Setelahnya lutut akan terlihat bengkak, terasa tidak stabil
• Lutut juga akan terasa sangat nyeri saat dipakai untuk menumpu beban tubuh
• Lutut tidak bisa digerakkan dan terasa terkunci

Penanganan yang disarankan: 

• Tindakan bedah minimal invasive arthroscopy untuk memperbaiki meniskus yang mengalami cedera/kerusakan. Kemudian dilanjutkan dengan fisioterapi dengan penggunaan modalitas TENS, Ultrasound, dan Cryotherapy untuk mengurangi nyeri dan exercise untuk penguatan otot-otot di sekitar lutut.

Nyeri Lutut

Dapat disebabkan karena cedera ligamen, cedera meniskus, pengeroposan tulang di sekitar lutut atau trauma pada lutut.

Gejala: 

• Nyeri di sekitar sendi lutut
• Nyeri tekan
• Bengkak
• Kemampuan gerak sendi menurun
• Perbandingan kelemahan
• Rasa tumpul ketika sendi disentuh
• Sendi tidak bisa digerakkan

Penanganan yang disarankan: 

• Tindakan bedah minimal invasive arthroscopy untuk memperbaiki jaringan lutut yang rusak
• Kondisi nyeri lutut ringan dapat ditangani dengan sport physiotherapy untuk mempercepat pemulihan, dilakukan dengan penggunaan modalitas TENS, Ultrasound, Cryotherapy untuk mengurangi nyeri kemudian dilanjutkan dengan exercise untuk penguatan otot-otot di sekitar lutut

Carpal Tunnel Syndrome

Cedera terjadi karena adanya himpitan pada saraf median pada pergelangan tangan. Misalnya ketika mengangkat beban terlalu berat, posisi kurang tepat ketika berolahraga yang menggunakan tangan atau ketika menggunakan raket. CTS juga dapat terjadi ketika tangan kerap melakukan pekerjaan repetitif seperti mengetik tanpa henti.

Gejala:

• Rasa kesemutan, mati rasa atau kebas dan rasa sakit pada bagian tangan yang semakin terasa ketika malam hari. Bagian yang paling sering terpengaruh adalah jempol, jari tengah, dan telunjuk
• Kekuatan otot ibu jari melemah dan muncul rasa nyeri pada tangan atau lengan ketika digerakkan

Penanganan yang disarankan:

• Penggunaan Wrist Hand Orthosis (hand cock up splint), untuk mencegah gerakan menekuk pergelangan tangan secara berlebihan agar kerusakan/himpitan saraf median tidak semakin parah
• Tindakan non-operatif/fisioterapi dengan penggunaan modalitas TENS, Ultrasound, Cryotherapy untuk mengurangi nyeri kemudian dilanjutkan dengan exercise untuk penguatan otot pergelangan tangan
• Tindakan bedah minimal invasive ketika tindakan non-operatif/fisioterapi tidak dapat menangani keluhan. Setelah itu dilanjutkan dengan tahapan exercise pemulihan pasca-operasi

Cedera Trigger Finger

Terjadi kerusakan pada satu atau lebih selubung tendon di area jari-jari tangan. Kondisi ini membuat peradangan dan menyebabkan 

Gejala:

Jari tangan hingga ibu jari sulit digerakkan, terutama gerakan menekuk jari seperti menggenggam.

Penanganan yang disarankan: 

• Tindakan bedah minimal invasive arthroscopy untuk memperbaiki jaringan sekitar tendon yang mengalami kerusakan
• Kondisi trigger finger ringan disarankan mengikuti program sport physiotherapy untuk mempercepat pemulihan dilakukan dengan penggunaan modalitas TENS, Ultrasound, Cryotherapy untuk mengurangi nyeri kemudian dilanjutkan dengan exercise untuk penguatan otot-otot di sekitar jari tangan

Cedera Mallet Finger

Cedera atau robekan pada bagian tendon jari yang berfungsi untuk meluruskan jari. Cedera ini biasa terjadi pada olahraga basket dan voli karena bola langsung menghantam jari.

Gejala:

• Nyeri pada ujung jari
• Jari tidak dapat diluruskan
• Hilangnya tenaga pada jari
• Bengkak pada jari

Penanganan yang disarankan: 

• Tindakan bedah minimal invasive arthroscopy untuk memperbaiki jaringan sekitar tendon yang mengalami kerusakan
• Kondisi mallet finger ringan dapat mengikuti program sport physiotherapy untuk mempercepat pemulihan. Fisioterapi dilakukan dengan penggunaan modalitas TENS, Ultrasound, Cryotherapy untuk mengurangi nyeri, kemudian dilanjutkan dengan exercise untuk penguatan otot-otot di sekitar jari tangan

Cedera Rotator Cuff

Rotator cuff merupakan gabungan dari 4 otot utama yang menjaga stabilitas bahu. Cedera rotator cuff terjadi ketika jaringan ini mengalami peradangan dan pembengkakan atau terjadi robekan. Cedera kerap terjadi pada olahraga dengan gerakan melempar atau menggunakan raket seperti bisbol, tenis, dan bulu tangkis.

Gejala:

• Kesulitan mengulurkan lengan ke atas kepala atau ke belakang punggung 
• Rasa lemas yang menyeluruh pada bahu
• Ketidakmampuan mengangkat beban yang biasanya dapat dilakukan
• Nyeri saat menggerakkan lengan ke arah tertentu atau saat menindihnya
• Sensasi atau bunyi “pop” saat lengan digerakkan

Penanganan yang disarankan: 

• Tindakan bedah minimal invasive arthroscopy pada robekan rotator cuff yang besar, pada robekan rotator cuff yang mengakibatkan kelemahan dan kehilangan fungsi bahu signifikan, atau jika tindakan non-operatif/fisioterapi tidak dapat menangani keluhan. Setelah itu dilanjutkan dengan tahapan exercise pemulihan pasca-operasi
• Tindakan non-operatif/fisioterapi dengan penggunaan modalitas TENS, Ultrasound, Cryotherapy untuk mengurangi nyeri, kemudian dilanjutkan dengan exercise untuk penguatan otot bahu

Cedera Dislokasi Bahu

Ketika tulang lengan atas keluar dari soket sendi bahu, hal tersebut biasanya terjadi pada pasien yang mengalami sendi lentur, atau disebabkan trauma hebat pada sendi bahu, misalnya pada olahraga sepakbola dan bola basket.

Gejala:

• Tonjolan di sekitar bahu
• Nyeri yang tidak tertahankan di bahu
• Lengan seperti menonjol keluar
• Bengkak dan memar di sekitar bahu
• Sulit menggerakkan lengan atas

Penanganan yang disarankan: 

• Tindakan non-operatif reposisi bahu untuk mengembalikan tulang lengan atas ke dalam sendi bahu, dilanjutkan dengan fisioterapi dengan penggunaan modalitas TENS, Ultrasound, Cryotherapy untuk mengurangi nyeri dan bengkak kemudian dilanjutkan dengan exercise untuk penguatan otot lengan dan fleksibilitas sendi bahu 
• Tindakan bedah minimal invasive arthroscopy ketika tindakan non-operatif/fisioterapi tidak dapat mengembalikan tulang lengan atas kembali masuk ke dalam sendi bahu. Setelah itu dilanjutkan dengan tahapan exercise pemulihan pasca-operasi

Cedera Frozen Shoulder

Kondisi ketika bahu mengalami nyeri dan kaku saat digerakkan, karena kapsul pelindung sendi bahu menebal. Akibatnya, pergerakan sendi bahu menjadi terbatas. 

Gejala:

• Nyeri sendi bahu
• Kesulitan dalam melakukan beberapa aktivitas seperti menyisir, menggaruk punggung, mengambil barang di tempat yang lebih tinggi, memasang bra (pada wanita)

Penanganan yang disarankan: 

• Tindakan non-operatif/fisioterapi dengan penggunaan modalitas TENS, Ultrasound, Cryotherapy untuk mengurangi nyeri dan bengkak kemudian dilanjutkan dengan exercise untuk penguatan otot lengan dan fleksibilitas sendi bahu 
• Tindakan bedah minimal invasive arthroscopy ketika tindakan non-operatif/fisioterapi tidak dapat menangani keluhan dan memaksimalkan ruang gerak sendi. Setelah itu dilanjutkan dengan tahapan exercise pemulihan pasca-operasi

Cedera Tennis Elbow

Terjadi ketika tendon di siku bagian luar mengalami peradangan akibat gerakan berulang pada pergelangan tangan dan lengan. Biasa terjadi pada olahraga yang menggunakan raket seperti tenis, bulutangkis, voli, atau ketika seseorang melakukan aktivitas pertukangan seperti memukul paku dengan palu secara berulang-ulang.

Gejala:

• Siku terasa nyeri ketika mengangkat, menekuk, atau meluruskan lengan/siku, misalnya ketika berjabat tangan, menulis, atau menggenggam benda berukuran kecil, seperti pensil
• Nyeri juga terasa ketika melakukan gerakan memutar pergelangan tangan, misalnya saat memutar kenop pintu atau membuka tutup toples
• Kesulitan menggenggam raket

Penanganan yang disarankan: 

• Tindakan non-operatif/fisioterapi dengan penggunaan modalitas TENS, Ultrasound, Cryotherapy untuk mengurangi nyeri dan bengkak kemudian dilanjutkan dengan exercise untuk penguatan otot lengan dan fleksibilitas sendi siku
• Tindakan bedah minimal invasive arthroscopy ketika tindakan non-operatif/fisioterapi tidak dapat menangani keluhan. Setelah itu dilanjutkan dengan tahapan exercise pemulihan pasca-operasi

Cedera Golfer’s Elbow

Terjadi ketika tendon di siku bagian dalam mengalami peradangan akibat gerakan melempar/mengayun yang berulang. Biasa terjadi pada olahraga seperti golf, tenis, squash, dan bisbol. Selain itu, aktivitas sehari-hari seperti memutar kenop pintu, meremas bola atau benda padat lainnya, mengayun, memutar, atau menekuk siku secara berulang juga dapat memicu kondisi ini.

Gejala

• Kurang bertenaga saat memegang benda atau mengepalkan tangan
• Nyeri menyebar ke lengan bawah, yang kian terasa saat menekuk pergelangan tangan, memutar lengan bawah, atau memegang benda
• Nyeri makin terasa saat mengangkat benda berat dengan telapak tangan menghadap atas

Penanganan yang disarankan: 

• Tindakan non-operatif/fisioterapi dengan penggunaan modalitas TENS, Ultrasound, Cryotherapy untuk mengurangi nyeri dan bengkak kemudian dilanjutkan dengan exercise untuk penguatan otot lengan dan fleksibilitas sendi siku
• Tindakan bedah minimal invasive arthroscopy ketika tindakan non-operatif/fisioterapi tidak dapat menangani keluhan. Setelah itu dilanjutkan dengan tahapan exercise pemulihan pasca-operasi

Dislokasi Siku

Kondisi ketika tulang lengan atas keluar dan terpisah dengan kedua tulang di lengan bawah, hal tersebut biasanya terjadi pada orang yang mengalami sendi lentur, atau disebabkan trauma hebat pada sendi siku, misalnya pada olahraga sepakbola dan bola basket.

Gejala:

• Tonjolan di sekitar siku
• Nyeri yang tidak tertahankan di siku
• Siku tidak bisa digerakkan
• Bengkak dan memar di sekitar siku

Penanganan yang disarankan: 

• Tindakan non-operatif reposisi siku untuk mengembalikan tulang lengan atas atau tulang lengan bawah ke dalam sendi siku, dilanjutkan dengan fisioterapi dengan penggunaan modalitas TENS, Ultrasound, Cryotherapy untuk mengurangi nyeri dan bengkak kemudian dilanjutkan dengan exercise untuk penguatan otot lengan dan fleksibilitas sendi siku
• Tindakan bedah minimal invasive arthroscopy ketika tindakan non-operatif/fisioterapi tidak dapat mengembalikan tulang lengan atas atau tulang lengan bawah kembali masuk ke dalam sendi siku. Setelah itu dilanjutkan dengan tahapan exercise pemulihan pasca-operasi

Cedera Ankle Sprain (keseleo)

Cedera pada pergelangan kaki yang muncul akibat ligamen mengalami peregangan berlebihan. Gerakan memutar hingga perubahan posisi tiba-tiba kerap menjadi penyebab cedera ini, misalnya pada olahraga basket, sepakbola, bulu tangkis.

Gejala:

• Rasa nyeri terasa saat cedera dan bahkan setelahnya, ketika berjalan atau menggerakkan mata kaki
• Kulit sekitar mata kaki dapat menjadi lebam dan bengkak
• Rasa sakit yang ekstrem membuat kesulitan menggerakkan mata kaki

Penanganan yang disarankan: 

• Tindakan non-operatif/fisioterapi dengan penggunaan modalitas TENS, Ultrasound, Cryotherapy untuk mengurangi nyeri dan bengkak, serta memulihkan ruang gerak sendi. Manfaat ini terutama dapat dirasakan jika cryotherapy dilakukan dalam beberapa jam pertama setelah cedera kemudian dilanjutkan dengan exercise untuk penguatan otot kaki dan mobilitas pergelangan kaki
• Tindakan bedah minimal invasive arthroscopy ketika tindakan non-operatif/fisioterapi tidak dapat menangani keluhan. Setelah itu dilanjutkan dengan tahapan exercise pemulihan pasca-operasi

Nyeri Pergelangan Kaki

Nyeri pada bagian pergelangan kaki dapat disebabkan oleh cedera ligamen, cedera pada tulang di sekitar mata kaki, atau cedera otot di sekitar ankle.

Gejala:

• Nyeri di sekitar sendi pergelangan kaki
• Nyeri tekan
• Bengkak
• Kemampuan gerak sendi pergelangan kaki menurun
• Rasa tumpul apabila sendi disentuh
• Sendi tidak bisa digerakkan, sulit untuk berjalan

Penanganan yang disarankan: 

• Tindakan bedah minimal invasive untuk kondisi sendi pergelangan kaki yang parah seperti adanya trauma pada tulang di sekitar sendi atau terdapat ligamen yang cedera
• Kondisi nyeri pergelangan kaki ringan disarankan mengikuti sport physiotherapy untuk mempercepat pemulihan, dilakukan dengan penggunaan modalitas TENS, Ultrasound, Cryotherapy untuk mengurangi nyeri kemudian dilanjutkan dengan exercise untuk penguatan otot-otot di sekitar pergelangan kaki

Cedera Low Back Pain

Cedera yang terjadi karena terjepitnya serabut saraf atau adanya robekan pada otot/ligamen tulang punggung akibat mengangkat benda yang terlalu berat, terlalu berat mengangkat beban atau posisi yang salah ketika berolahraga weight training, posisi tubuh yang tidak baik dalam jangka waktu yang lama. Cedera ini juga dapat terjadi karena kerusakan pada struktur tulang belakang akibat usia (penyakit osteoarthritis, herniasi pada bantalan tulang punggung). 

Gejala:

• Nyeri yang terasa menusuk pada bagian punggung bawah yang bisa menjalar ke bokong, paha, maupun betis
• Kesulitan untuk berdiri tegak atau berjalan.

Penanganan yang disarankan:

• Tindakan non-operatif/fisioterapi dengan penggunaan modalitas TENS, Ultrasound, Cryotherapy untuk mengurangi nyeri dan bengkak, serta menguatkan otot pinggang dan otot punggung sekitar tulang belakang
• Tindakan bedah ketika tindakan non-operatif/fisioterapi tidak dapat menangani keluhan. Setelah itu dilanjutkan dengan tahapan exercise pemulihan pasca-operasi. Beberapa pilihan operasi nyeri punggung bawah, antara lain:

• • Operasi dekompresi
    Dilakukan dengan teknik yang membutuhkan sayatan kecil sehingga rasa tidak nyaman menjadi minimal dan proses pemulihan cenderung lebih cepat
  • Operasi fusion
    Operasi ini dapat dilakukan pada kondisi nyeri punggung bawah akibat retak tulang, degeneratif (akibat penuaan), atau kelainan pada sendi-sendi tulang belakang. Tindakan dilakukan melepaskan jaringan lunak di antara dua atau lebih tulang belakang dan menggantinya dengan tulang atau logam khusus untuk menstabilisasi gerakan pada segmen-segmen tulang belakang. Indikasi untuk operasi fusion ini adalah
  • Operasi penggantian diskus
    Diskus atau bantalan yang menghubungkan antar tulang belakang dapat menipis seiring berjalannya waktu. Penipisan ini dapat menyebabkan rasa nyeri pada punggung bawah. Operasi penggantian diskus adalah operasi mengganti bantalan dengan bantalan artificial khusus

Hernia Nukleus Pulposus (HNP/Saraf Kejepit)

Keadaan bantalan tulang belakang menonjol keluar dan menyebabkan penekanan pada saraf tulang belakang. Kondisi ini dapat disebabkan oleh posisi tubuh kurang tepat dalam mengangkat beban berat semisal ketika latihan deadlift di gym atau karena trauma benturan di daerah tulang belakang.

Gejala: 

• Nyeri pada kaki atau bahu 
• Melemahnya fungsi otot, sehingga menurunkan kemampuan bergerak, membungkuk, ataupun memindahkan barang
• Beberapa titik anggota tubuh mengalami sensasi kesemutan atau kaku. Biasanya di sekitar punggung, bahu, tangan, tungkai, dan kaki

Penanganan yang disarankan:

• Tindakan non-operatif/fisioterapi dengan penggunaan modalitas TENS, Ultrasound, Cryotherapy untuk mengurangi nyeri dan bengkak, serta exercise untuk menguatkan otot pinggang dan otot punggung sekitar tulang belakang
• Tindakan bedah microdiscectomy ketika tindakan non-operatif/fisioterapi tidak dapat menangani keluhan. Tindakan bedah dilakukan oleh dokter spesialis ortopedi konsultan tulang belakang. Setelah itu dilanjutkan dengan tahapan exercise sebagai bagian dari proses pemulihan

Cedera Tulang Belakang

Robekan sebagian atau robekan total pada salah satu ligamen terkuat sendi lutut yang berfungsi menjaga stabilitas lutut. Cedera ACL kerap terjadi pada aktivitas olahraga yang melakukan gerakan berhenti atau perubahan arah secara tiba-tiba, lompat dan mendarat seperti sepak bola, basket, dan futsal.

Gejala:

• Terdengar bunyi “pop” saat cedera ACL terjadi ketika berolahraga
• Setelahnya lutut akan terlihat bengkak, terasa tidak stabil
• Lutut juga akan terasa sangat nyeri saat dipakai untuk menumpu beban tubuh
• Lutut tidak bisa digerakan dan terasa terkunci

Penanganan yang disarankan:

Tindakan bedah minimal invasive arthroscopy untuk mengganti ligamen ACL yang putus total, dilanjutkan dengan fisioterapis dengan penggunaan modalitas TENS, Ultrasound, dan Cryotherapy untuk mengurangi nyeri kemudian dilanjutkan dengan exercise untuk penguatan otot-otot di sekitar lutut